Cerita Awan Hitam

Shit!!,, aku terbawa ke alam itu.

Anehnya ketika itu aku sangat merasakan, cerita yang kurang jelas untuk ku pikirkan, tapi aku terbawa terbuai dengan cerita itu. Aku tidak tau aku berjalan atau terbang, yang jelas aku melihat itu semua, seolah mataku mengajakku untuk menoleh kearah kejadian-kejadian aneh itu, ledakan dan teriakan. Saat itu aku merasa berada disuatu desa yang semua bangunannya masih menggunakan batu, dan beberapa tank dan juga mobil-mobil perang, suasana saat itu kuning dan sinar matahari begitu terang. Aku melihat tepat diantara bilik rumah. Aku melihat sangat jelas seorang wanita yang tiba-tiba menangis lalu diam, dan dia tersungkur. Beberapa saat kemudian datang orang-orang berwajah tertutup, dan kain hitam mendatanginya, dan hilang begitu saja.

"Gilaaaaa..." kataku, aku tak tau maksud semua ini, seolah aku berada di dalam sebuah cerita mengerikan membuat badan ku ketakutan, aku seolah berlari, pergi jauh dari tempat mengerikan ini, lalu tiba-tiba hari yang panas tadi, mulai gelap, gelaaap, dan menenggelamkan seluruh cahaya di saat itu. Aku sangat terkejut, kulihat sebuah rumah kosng yang sudah hancur, aku berlari ke arahnya, awan-awan tampak hitam, da sangat gelap, aku duduk sambil melipat kakiku dan bersandar ke dinding batu yang sudah penuh lubang itu. Aku sangat Ketakutan.

Tiba-tibaa..............
Gemuruh dari atas langit, yang membuat tanah berguncang kuat, dan suara aneh bukan seperti petir, tapi lebih aneh, aku melihat keatas, ada sesuatu yang turun dan bersembunyi di balik awan hitam itu.
aku semakin ketakutan, dia bergerak perlahan kebawah seperti turun dari atas sana, aku masih bersembunyi di bangunan itu, sambil ketakutan. Semakin dia turun semakin kencang angin disekitar ku, sehingga pasir-pasir berterbangan membuat pandanganku tak kuat untuk melihat benda itu.

Ilustrasi diambil dari Google Image
Aku merasa tinggal aku sendiri di desa itu, yang lainnya sudah mati atau menghilang, ntahlah.
Aku melihat seperti ada yang berputar di sekitar benda itu, telihat seperti baling-baling, yaaah itu pesawat, baru aku menyadarinya. mereka turun, sama seperti adegan di film, ketika UFO turun kebumi. Pesawat nya sangat aneh, bukan UFO, bukan juga pesawat, Aneh pokonya, seketika Pesawat aneh itu terbuka dan mengeluarkan tangga. yap, seperti film-film alien gitu.

Aku gak tau benda aneh seperti apalagi yang keluar dari pesawat itu. Keadaan ku masih sama, bersembunyi ketakutan dan kebingungan. Aku melihat pesawat seperti itu dimana-mana, aku seperti gula yang terkepung dari kerumunan semut. Aku ketakutan,,

Ada yang turun dari pesawat itu, dengan tangan yang banyak, eh, bukan tangan, tapi seperti tentakel, mereka berjalan lambat seperti zombi, masih buram, karena tertutup asap dan kabut. Aku mulai berdiri perlahan, ingin lari, aku melihat mereka dimana-mana, mereka mengejarku yang terjebak diantara mereka, aku ketakutan gila.


"Damn....". Aku melihat wajah mereka, buruk sekali, mereka bukan manusiaa, mereka aneh sekali.....
tiba-tiba salah satu dari mereka datang dan melilitku dengan tentakel mereka yang menjijikkan itu, aku gak tau harus ngapain, tiba-tiba mulut mereka terbuka dengan mengeluarkan gigi tajam mereka, aneh sekali seperti alat penyedot, tapi penuh dengan gigi tajam....

"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..........." aku berteriak kencang, gila ini membuat ku sangat ketakutan, aku mau dimakan oleh mereka, ketika mulut anehnya itu hampir menyentuh kepala ku. aku berusaha menyelamatkan diri, keras sekali lilitan mereka. aku pasrah sambil menangis ketakutan, atas semua ini. Mulut itu menyentuh rambut ku, dan tiba-tiba sajaa...

Semua itu hilang, Aku terjatuh dan tertidur di tanah, aku melihat ke langit, langit sudah kembali biru dan panas. aku mencoba berdiri, kosong, hampa sekali, seperti aku tidak dimana-mana sekarang. aku melihat sebuah rumah kayu di kejauhan, aku mencoba untuk berlari, sesaat aku mau sampai ke rumah itu, aku tersandung oleh batu,, dan aku terbangun dari tidurku, dengan keadaan terkejut dan berkeringat, kulihat jam saat itu sudah jam 8 pagi, Gila, aku tak menyangka yang tadi itu hanyalah mimpi, karena sangat terasa oleh ku, seperti nyaata semua.
"Untung saja itu hanya mimpi", guyon ku.
A ku masih terbayang-bayang hingga sekarang. Aku bangun dan segera bergegas, untuk berkeja.

Post a Comment

Silahkan berkomentar, Tapi tidak SARA/SPAM.